Pertanyaan “pompa apa yang sesuai untuk sumur di rumah saya?” kerap kali muncul. Wajar saja pertanyaan tersebut sering terlontar di kalangan customer melihat jenis pompa yang tidak sedikit beredar di pasaran. Sebut saja pompa satelit, pompa benam, pompa celup sumur dalam atau bahasa teknis yang umum dijumpai adalah submersible borehole pump, ini baru satu tipe saja namun memiliki beberapa istilah. Disamping itu ada tipe yang lain seperti pompa jet dan semi jet. Keduanya juga bisa saja digunakan untuk sumur. Perbedaan penggunaan pompa tipe satelit, pompa semi-jet, dan juga pompa jet didasarkan pada kedalaman sumur itu sendiri. Pompa semi-jet dan pompa jet diutamakan untuk jenis sumur dangkal. Lantas, apa beda keduanya? Pompa semi-jet hanya memiliki satu lubang pipa hisap (ke bawah), serta satu lubang outlet (ke atas). Tidak terdapat ejector pada ujung pipa hisap. Normalnya daya hisap pompa semi-jet maksimal adalah 9 – 12 meter. Berbeda dengan pompa jet yang memiliki dua lubang pipa hisap yang berbeda ukuran, dimana salah satu lubang memiliki peran sebagai pipa hisap, dan pipa kedua untuk mendorong air yang telah masuk ke dalam pompa kemudian dikembalikan turun dan masuk ke pipa hisap. Terdapat ejector pada ujung pipa hisap yang berfungsi untuk menambah daya dorong, sehingga mampu menyedot dan mendorong air dengan maksimal. Normalnya daya hisap pompa jet maksimal adalah 24 meter.
Pompa benam atau sering juga ada yang menyebut pompa satelit (pompa berbentuk silinder seperti pipa biasanya untuk pompa air sumur dalam/deepwell). Pompa ini mempunyai banyak jumlah Impeller tergantung head atau daya dorong pompa dan juga kapasitas air yang akan dipindahkan oleh pompa, ada yang hanya mempunyai 3 impeller ada pula yang lebih dari 50 impeller. Di sebut sebagai benam karena pada prinsipnya pompa ini dicelupkan ke dalam sumur dalam yang biasanya kedalaman sumur bisa mencapai lebih dari 10 meter. Akan menjadi masalah apabila pompa ini bekerja dalam keadaan kering (tidak ada air), pompa akan mengalami kerusakan yang disebabkan karena dry-running. Cara kerja dari pompa tipe ini sangatlah berbeda dengan kedua tipe pompa sebelumnya, pompa benam tidak bekerja dengan cara hisap kemudian dorong ke atas, namun pompa ini hanya bekerja dengan mendorong air dari kedalaman sumur.
Keuntungan menggunakan pompa benam adalah sebagai berikut :
- Daya Dorong Lebih kuat
- Minim perawatan
- Tidak berisik seperti jet pump atau pompa biasa karena pompa terendam air
- Tidak terjadi over heat karena di lengkapi thermostats dan pendingin alami yaitu air
- Mudah dalam pemasangan
- Aman dari bahaya kebocoran listrik
Submersible pump sangat cocok di gunakan pada sumur-sumur dalam, dengan kedalaman lebih dari 40 meter, bahkan bisa mencapai kedalaman 200 meter. Yang perlu dan sangat di perhatikan adalah sistem isolasi kabel listriknya. Harus di cek dengan teliti sebelum pompa di celupkan ke dalam air. Mengingat air termasuk juga penghantar listrik, jadi jangan heran kalau air yang keluar dari selang bagian ujung akan memiliki aliran listrik. Itulah bahayanya jika isolasi pompa bocor. Pastikan teliti dulu saat penyambungan kabel agar tidak terjadi kebocoran listrik.
Kekurangan dari pompa benam adalah sebagai berikut :
- Kegagalan pompa tidak dapat diketahui dengan cepat karena pompa terendam air
- Biaya pompa ini tinggi jika dibandingkan dengan pompa non-celup
Dari penjelasan di atas, menjadi jelas pertimbangan-pertimbangan yang perlu untuk di sesuaikan dengan kebutuhan dalam menentukan tipe pompa apa yang sesuai untuk sumur di rumah Anda. Dan untuk menjawab kebutuhan Anda, Pompa Wilo memiliki range product yang luas diantaranya :
Pompa Jet, yang dapat Anda lihat pada halaman ini : https://www.pompawilo.com/product-category/pompa-sumur-dalam/
Pompa Benam Sumur Dalam, pada halaman ini : https://www.pompawilo.com/product-category/pompa-celup-sumur-dalam/
Serta Pompa Benam Sumur Dalam dengan menggunakan Tenaga Surya : https://pompawilo.com/product-category/pompa-tenaga-surya/